Pembagian peran dalam penunaian kegiatan praktis kerumahtanggaan tersebut perlu dilakukan supaya tidak ada satu pihak pun dari suami dan istri yang merasa terbebani sendirian oleh urusan praktis kerumahtang-gaan. Misalnya semua urusan kerumahtanggaan diserahkan sepenuhnya kepada istri dan suami hanya tahu beres. Maka suami menjadi marah tatkala di rumah melihat ada barang yang berantakan dan belum dirapikan oleh istri.
Baca juga : Toleran dengan Kekurangan
Jika tidak memiliki kesepakatan tentang pembagian peran maka suami mudah melemparkan kesalahan kepada istri saat melihat kamar tidur berantakan, dapur kotor dan belum dirapikan, ruang keluarga penuh mainan anak bertebaran di mana-mana. Namun jika sudah memiliki pembagian peran yang jelas, akan tampak peran siapakah yang tidak berjalan. Inilah gunanya pembagian peran antara suami dan istri dalam penunaian kegiatan praktis kerumahtanggaan.
Sumber :Buku berjudul Wonderful Husband menjadi suami disayang istri